SAIPH BOSAN JADI KECIL. Ia ingin cepat-cepat tinggi. Makanya ia membuat egrang. Dibantu Mang Dudu kemarin sore.

Saiph memakai egrang ke mana-mana. Bolak-balik di kamarnya. Menjadi raksasa di antara gambar dan mainan. “Hari ini aku tinggi!”

Saiph berkeliling rumah. Mengganggu Ibu yang sedang memasak di dapur. “Saiphhh … awas jatuh!!” teriak Ibu.

Saat Bapak dan Ibu menonton TV, Saiph iseng lewat. Membuat Bapak dan Ibu sebal. Mereka terlewat satu adegan film.

Saiph juga berjalan-jalan memakai egrang. Semua terlihat lebih rendah sekarang. Kebun singkong, rumah, pohon-pohon.
Bahkan Mak Wati dan warung jajanannya. Saiph tidak perlu berjinjit lagi kalau mau ambil permen. Tinggal mendekat … dan hap!

Kalau ada hewan, Saiph jadi jahil. Si Loreng sudah jadi korbannya. Ia dikejar Saiph yang besar seperti raksasa.

Namun saat Bapak dan Ibu duduk di pendopo … Saiph tidak tahan. Ia melihat masakan Ibu nikmat sekali. “Wahhh, ada ayam goreng!”

Saiph terpaksa turun dari egrang. Ikut makan bersama Bapak dan Ibu. Makan banyak karena lelah dan ingin cepat tinggi. [*]


