Kura-Kura dan Cenderawasih

DI HUTAN PAPUA yang hijau dan sejuk, hiduplah seekor Kura-kura yang tenang dan lambat.

la tinggal di tepi danau bersama sahabatnya, burung Cenderawasih yang indah dan lincah.

Setiap hari, Cenderawasih terbang tinggi sambil bernyanyi merdu, sementara Kura-kura hanya berjalan pelan di tanah sambil memandangi langit.

Cerita anak tentang hewan.

“Wah, indah sekali terbang di atas awan,” kata Cenderawasih.

“Pasti menyenangkan,” sahut Kura-kura, tersenyum kecil.

Suatu pagi, Cenderawasih datang dengan semangat.

“Kura, ikut aku terbang hari ini! Aku ingin tunjukkan pelangi di balik gunung,” ajaknya.

Kura-kura menggeleng pelan. “Aku tidak bisa terbang. Kakiku berat dan tempurungku tebal.”

“Ah, kamu terlalu banyak alasan!” ejek Cenderawasih. “Kalau kamu mau, pasti bisa!”

Kura-kura merasa sedih. la ingin sekali melihat pelangi. Akhirnya, ia memohon, “Tolong bawa aku, Cendra. Aku janji tak akan rewel.”

Cerita anak tentang hewan

Dengan hati ragu, Cenderawasih mengikat sehelai daun besar di cakar dan paruhnya, lalu Kura-kura naik ke atasnya. Mereka pun terbang perlahan.

Namun, angin di langit sangat kencang! Daunnya koyak, dan Kura-kura jatuh ke tanah. Duuuuk! la terhempas keras. Untung saja tempurungnya kuat.

Cerita anak tentang hewan

Cenderawasih panik dan segera turun. “Kura! Maafkan aku, aku tak berpikir panjang!” katanya sambil menangis.

Kura-kura menatap sahabatnya yang ketakutan. “Tidak apa-apa, Cendra. Aku memang tidak diciptakan untuk terbang.”

Cenderawasih mengangguk. “Ternyata, tiap makhluk berbeda, ya.”

Hari-hari selanjutnya, mereka tetap bersahabat. Cenderawasih sering menari di udara untuk menghibur Kura-kura.

Sementara Kura-kura suka bercerita lucu untuk menghibur sahabatnya itu … dari tanah. [*]

Scroll to Top