DI DESA PELANGI RIA, hiduplah seorang anak bernama Hany. Ia dikenal lembut dan suka membantu siapa saja.
Suatu malam, ketika Hany hendak menutup jendela, terdengar suara plup! dari halaman rumahnya.
Saat ia mengecek, ternyata suara itu berasal dari bintang kecil yang jatuh ke atas pot bunga. Cahaya bintang itu redup, seolah malu-malu.

“Jangan lihat aku …,” bisik Bintang Kecil itu kepada Hany.
Hany berjongkok. “Kenapa?”
“Aku tidak bersinar seterang yang lain. Aku takut kembali ke langit …,”
Hany tersenyum hangat. “Kalau begitu, ikut Hany dulu, yuk! Kita cari kembali cahayamu.”
Esoknya, Hany mengajak Bintang Kecil berkeliling desa. Mereka bermain congklak, berlari di pematang sawah, mencoba tari kecil bersama anak-anak lain, dan mencicipi klepon yang manis.

Setiap kali Bintang Kecil mencoba hal baru, cahayanya bertambah terang. “Mungkin … aku tidak selemah itu,” kata Bintang Kecil.
“Nah, itu baru bagus,” jawab Hany sambil tertawa.
Malam harinya, kebetulan ada Festival Cahaya. Itu adalah acara paling meriah di desa ini, diadakan setahun sekali.
Ada lampion, angklung, dan panggung untuk penampilan anak-anak.
Namun … tepat sebelum festival dimulai, lampu padam. Genset rusak dan seluruh desa menjadi gelap. Semua orang panik.
Hany menatap Bintang Kecil. “Kamu bisa bantu kami, kan?”
“Aku? Tapi … aku belum cukup terang,” jawab Bintang kecil ragu.
“Cahaya kecilmu pun bisa menerangi banyak hal, kok” kata Hany lembut. “Yang penting berani.”

Bintang Kecil gemetar, lalu menghirup napas panjang. Perlahan, ia memejamkan mata. Fwoooosh!
Cahayanya menyala hangat, lembut, dan jauh lebih indah dari sebelumnya. Cahaya itu naik ke udara dan menerangi panggung, lampion, dan seluruh desa.
Festival pun kembali berlangsung meriah. Semua orang bersorak. Bintang Kecil tersenyum untuk pertama kalinya. “Ternyata … aku bisa,” katanya.
Setelah festival selesai, bintang-bintang lain dari langit turun menjemput Bintang Kecil.
“Kami mencarimu! Langit terasa sepi tanpa kamu,” kata salah satu bintang.

Bintang Kecil menatap Hany. “Aku berani karena kamu.”
Hany memeluknya. “Kalau kamu lupa caranya bersinar, ingat hari ini.”
Bintang Kecil terbang kembali ke langit. Sejak saat itu, ada satu bintang yang sinarnya paling hangat …
… bintang yang pernah belajar keberanian dari seorang anak bernama Hany. [*]


